مناسبة المعنى بين براعة المقدمة و المكاتبة

Kesesuaian makna antara kecerdikan pengantar dan tulisan

Authors

  • Solahuddin Institut Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi (INISA) Tambun-Bekasi

Keywords:

keindahan; muqoddimah; relevansi; makna; isi.

Abstract

Muqaddimah (kata pengantar) dalam ceramah, pidato, surat, buku, atau topik apapun merupakan salah satu bagian penting dalam karya. Muqoddimah tidak hanya berfungsi memberi identitas karya. Akan tetapi, muqaddimah juga dapat menyajikan gambaran umum isi dan meningkatkan minat masyarakat dalam membaca karya terkait. Terkadang kita lihat dalam sebuah karya baik tertulis ataupun diartikulasikan (diucapkan) antara kata pengantar (muqaddimah) dan isi tidak relevan. Oleh karenanya seorang penulis, pembicara, khatib, penyair yang handal harus dapat memperhatikan relevansi makna antara kata pembuka (muqaddimah) dan isi yang disampaikannya. Karenanya seorang penulis atau pembicara dapat dikatakan gagal atau belum dikatakan seorang penulis yang ulung atau pembicara yang profesional atau berkualitas, jika ia tidak dapat merelevansikan antara kata pengantar yang menarik dan tujuan penulisan atau pembicaraan. Intinya muqaddimah harus disajikan dengan singkat padat, jelas dengan bahasa yang kuat, baik dan menarik serta tidak lari dari isi. Karena muqaddimah yang menarik dapat menarik perhatian kepada pembaca atau pendengar untuk terus menyempurnakan bacaannya atau melanjutkan pendengarannya sampai tuntas. Dalam sebuah tulisan surat saja contohnya memiliki pilar-pilar yang harus dipenuhi agar pesan bisa sampai kepada pembaca dengan baik. Dilihat dari masa kemasa (masa Jahiliyah, masa Rasulullah, khulafaurrosyidin, dinasti Abbasiya, dinasti umawiyah dan seterusnya) gaya bahasa muqaddimah memiliki ciri khas dan karakter sendir. Boleh diakui sampai saat ini dari sisi tulisan kata pemula (muqaddimah) dalam tulisan yang paling indah ada didalam Al-Qur’an Al-Karim. Banyak pertanyaan yang muncul dibenak kita, diantaranya,‘’ Bagaiman standarisasi sebuah pengantar yang dianggap baik, atau memenuhi syarat menurut para pakar??’’ dan ‘’Apakah muqaddimah bersifat baku, atau mengalami perubahan?’’ Artikel ini akan menjawab dan menguraikan tentang rukun-rukun dalam sebuan tulisan yang bernilai sastra, syarat syarat keindahan muqaddimah (kata pengantar) yang memiliki relevansi yang kuat pada isi tulisannya, baik dalam bahasa narasi (natsr), dan sajak (nadham) yang terurai dalam bentuk surat menyurat, khutbah, dan syair.

Downloads

Published

2021-08-18

How to Cite

Solahuddin. (2021). مناسبة المعنى بين براعة المقدمة و المكاتبة: Kesesuaian makna antara kecerdikan pengantar dan tulisan. Moderation | Journal of Islamic Studies Review, 1(2), 109–140. Retrieved from http://journal.adpetikisindo.or.id/index.php/moderation/article/view/30